6 Cara Meminimalisir Pengeluaran Saat Baru Meluncurkan Produk
16619
post-template-default,single,single-post,postid-16619,single-format-standard,bridge-core-3.1.0,qode-page-transition-enabled,ajax_fade,page_not_loaded,,hide_top_bar_on_mobile_header,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-29.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_top,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-7.2,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-18499
 
launching produk

6 Cara Meminimalisir Pengeluaran Saat Baru Meluncurkan Produk

Ada banyak cara meminimalisir pengeluaran bagi bisnis produksi saat baru meluncurkan produk. Bagi seorang produsen, mengelola sistem keuangan dalam sebuah bisnis memang tidaklah mudah. Banyak terjadi contoh kasus usaha yang gulung tikar akibat masalah dana dan pengeluaran, khususnya pengeluaran ketika hendak merilis produk. Dalam kasus ini, produsen harus menekan biaya pengeluaran serendah-rendahnya sekaligus mengejar target keuntungan sebanyak mungkin. Sehingga, manajemen pengeluaran yang tepat sangat menunjang kestabilan kondisi keuangan suatu bisnis.

Setiap tahapan produksi dalam suatu bisnis pastilah memerlukan biaya besar, baik itu untuk persiapan bahan baku, tenaga kerja, mesin, peralatan, dan lain sebagainya. Walaupun biasanya sudah diperhitungkan, dalam praktek proses produksi di lapangan, biaya operasional yang digunakan sering kali lebih tinggi dari standar biaya yang telah dianggarkan sebelumnya. Biasanya hal ini disebabkan oleh pemborosan bahan baku, pemborosan modal, pemborosan penggunaan alat, hingga pemborosan sumber daya, misalnya listrik.

Oleh karena itu, penting untuk meminimalisir pengeluaran saat merilis suatu produk agar perusahaan dapat terhindar dari kelebihan biaya produksi. Untuk meminimalisir pengeluaran tersebut, simak 6 poin penting berikut ini.

1. Efisiensi biaya bahan baku produksi

bahan bakuMispersepsi yang biasa terjadi adalah pembelian bahan baku murah tanpa memperhitungkan kualitasnya dengan anggapan hal tersebut dapat meminimalisir pengeluaran biaya produksi. Faktanya, banyak jenis bahan produksi murah yang memiliki kualitas tidak terlalu baik, sehingga membutuhkan cost lebih untuk mengelola bahan baku tersebut. Percuma membeli bahan baku yang murah namun proses produksinya lebih mahal. Di sisi lain, kualitas bahan yang buruk dapat menurunkan tingkat penjualan akibat turunnya minat konsumen. Oleh karena itu, pilihlah bahan baku berkualitas dengan harga yang sesuai. Pertimbangkan pula untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar untuk memperoleh potongan harga.

2. Menghemat biaya tenaga kerja

pekerjaAda beberapa opsi cara untuk meminimalisir biaya tenaga kerja ketika baru melakukan produksi. Pertama, dengan mengurangi jumlah tenaga kerja. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan tenaga kerja seefisien mungkin sesuai kebutuhan, atau mengganti tenaga kerja manusia dengan teknologi mesin. Jika menggunakan mesin, produsen cukup mengeluarkan biaya operasional seperti listrik atau biaya perawatan alat saja, sehingga dapat menekan biaya untuk upah tenaga kerja setiap bulan. Pilihan kedua adalah dengan mempekerjakan pegawai kontrak (outsource) alias freelancer. Saat ini, banyak kelompok usaha yang memilih menggunakan jasa pekerja freelance untuk memangkas pengeluaran sambil tetap memperoleh tenaga ahli sesuai kriteria yang dibutuhkan.

3. Memanfaatkan penggunaan teknologi

teknologiPerkembangan teknologi dapat dimanfaatkan dalam dunia bisnis dan produksi, contohnya untuk mengurangi jumlah tenaga kerja seperti yang dibahas pada poin kedua. Selain meminimalisir pengeluaran untuk fee tenaga kerja, teknologi juga dapat mengurangi biaya operasional lainnya seperti penggunaan ATK. Dengan teknologi ­e-mail­, penggunaan ATK seperti kertas dan tinta bisa diminimalisir. Contoh lain adalah dapat meminimalisir biaya perjalanan atau transportasi. Dengan teknologi internet, produsen tidak perlu pergi langsung ke tempat vendor atau suplier untuk melakukan survey biaya. Cukup browsing di situs resmi atau berkoordinasi via online dengan pihan vendor, sehingga penggunaan biaya, waktu, bahkan energi bisa berkurang.

4. Pertimbangkan untuk menyewa atau membeli

pinjam

Dalam menghasilkan suatu produk, dibutuhkan peralatan atau fasilitas tertentu. Jika peralatan tersebut bukan merupakan kebutuhan primer yang diperlukan setiap hari, opsi menyewa dapat dipertimbangkan dalam rangka meminimalisir pengeluaran sekaligus tetap menjalankan produksi. Sebaliknya, pertimbangkanlah untuk membeli, jika item tersebut adalah kebutuhan primer yang merupakan elemen substansial bagi berjalannya proses produksi.

5. Hindari hutang

modalBila membutuhkan dana tambahan, usahakan untuk menghindari hutang atau transaksi pinjam meminjam sebisa mungkin. Dibanding mencari pihak yang bersedia meminjamkan uang, sebaiknya carilah partner bisnis yang bisa diajak berinvestasi dengan sistem ­win-win solution. Dalam sistem hutang atau pinjaman, imbalan untuk pihak peminjam adalah berupa bunga, sedangkan dalam sistem investasi, investor mendapat imbalan dalam bentuk bagi hasil. Selain dapat meminimalisir pengeluaran, dengan menghindari hutang produsen juga dapat menghindari bunga yang dapat menjadi bumerang apabila bisnis produksi tidak berjalan sesuai rencana.

6. Meminimalisir pengeluaran dalam proses produksi

peralatan kerjaTerakhir, cek kembali apakah proses produksi yang dilakukan sudah efisien? Kebanyakan proses produksi cenderung berlebihan, sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk meminimalisir pengeluaran. Caranya, analisa proses mana yang penting dan tidak penting, lalu putuskan mana yang perlu dihilangkan atau diganti. Contoh efisiensi proses produksi adalah dengan memangkas peralatan kerja yang berlebihan, menghemat konsumsi listrik, air, telepon, wifi, atau peralatan penunjang seperti kertas dan sejenisnya. Gunakan seperlunya saja. Secara otomatis, biaya operasional dalam proses produksi pun akan berkurang.

Itulah 6 cara cerdas ala bikin.co untuk meminimalisir pengeluaran saat baru meluncurkan produk. Poin-poin tersebut dapat Anda terapkan dalam mengelola keuangan usaha produksi atau bisnis manufaktur agar dapat berjalan lancar. Semoga sukses!

   

No Comments

Post A Comment