memulai usaha konveksi pembuatan pola hingga jenis bahan baju
Konveksi baju merupakan usaha yang saat ini menunjukkan peluang cerah sehingga penting mengetahui pola dan jenis bahan jika ingin memulai usaha konveksi.
baju konveksi, pola baju, pola pakaian
17720
post-template-default,single,single-post,postid-17720,single-format-standard,bridge-core-3.1.0,qode-page-transition-enabled,ajax_fade,page_not_loaded,,hide_top_bar_on_mobile_header,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-29.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_top,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-7.2,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-18499
 

Memulai Usaha Konveksi: Pembuatan Pola Hingga Jenis-jenis Bahan Baju Konveksi

Konveksi baju merupakan salah satu usaha yang saat ini masih menunjukkan peluang cerah untuk waktu yang akan datang. Alasannya konveksi memproduksi pakaian yang notabene adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Jadi permintaan pasar terhadap produk konveksi pasti akan selalu stabil atau bahkan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasar terhadap pakaian.

Usaha konveksi baju memiliki perbedaan dengan usaha jahit rumahan dan garmen. Namun masyarakat awam selama ini beranggapan bahwa ketiga usaha ini hampir sama. Memang, ketiganya sama-sama memproduksi pakaian. Untuk itu, berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing jenis usaha tersebut.

Konveksi merupakan tempat produksi pakaian dengan jumlah minimal order. Biasanya konveksi baju juga menyediakan jasa pembuatan kaos, baju, atau pakaian lainnya baik satuan maupun dalam jumlah yang banyak. Klien juga bisa memesan celana training, jaket,seragam, polo shirt,dan seragam. Selain pakaian, jasa konveksi juga dapat melayani pembuatan tas kanvas, bendera, dan produk lain yang berkaitan dengan kegiatan jahit dan sablon baik sablon digital maupun manual.

  • Penjahit rumahan memproduksi pakaian atau pesanan minimal 1 pcs hingga 5 pcs. Skala rumahan biasanya hanya menggunakan alat jahit standar.
  • Usaha konveksi baju melayani pesanan mulai dari 1 lusin (12 pcs) – 10.000 pcs. Usaha ini memiliki alat yang cukup lengkap. Alat yang dimiliki oleh usaha konveksi baju tergolong cukup lengkap minimal mesin jahit, press kaos, rantai, kam, dll.
  • Garmen melayani pemesanan produk dalam jumlah yang banyak yaitu lebih dari 10.000 pcs. Pesanan tersebut biasanya dibuat di pabrik dan menggunakan alat produksi yang lengkap. Karyawan yang bekerja di pabrik gamern biasanya digaji sesuai dengan UMR dan memiliki jam kerja khusus.

Namun ada pula usaha konveksi baju lebih dari 10.000 pcs. Tetapi walaupun memproduksi dalam jumlah yang banyak, perusahaan ini tidak disebut usaha garmen. Hal ini karena perusahaan konveksi tersebut tidak ingin dikenakan pajak sehingga tidak ingin disebut perusahaan garmen.

Daftar Isi

Bagaimana Menjangkau Segmen Pasar Untuk Usaha Konveksi

Dalam menjalankan usaha konveksi baju ,Kamu harus tahu segmen pasar yang ingin disasar dan bagaimana langkah – langkah untuk menjangkau pemasaran untuk segmen kosnumen yang disasar. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar usaha konveki lebih mudah menjangkau pasar :

Bekerjasama dengan multi distributor

Kerjasama ini cukup efektif untuk memberikan berbagai manfaat dalam memperbesar jumlah penjualan. Tetapi Kamu sebagai pemilik konveksi harus fokus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan distributor agar dapat melakukan penyelarasan pola penjualan.

Pola penjualan dengan sistem relasi

Pola penjualan seperti ini merupakan hal yang paling mudah karena Kamu mengenal siapa saja yang bekerjasama dengan usaha konveksi baju tersebut. Tetapi jika kerjasamanya kemudian harus diformulasi dengan bekerja di outlet atau toko tersebut, sepertinya tidak mungkin untuk dilakukan. Jadi cobalah untuk melakukan pendekatan ke outlet yang dapat dipercaya dan menawarkan kapasitas pendistribusian yang professional dan disiplin dari segi komitmen pembayaran.

Mengiklankan Produk

Kamu juga dapat mempromosikan produk konveksi baju untuk mencari reseller. Bila perlu cobalah melakukan pemasaran digital dengan memanfaatkan website dan social media. Hal ini dapat menjangkau reseller dan konsumen dari berbagai wilayah sehingga peluang produk untuk laku akan semakin besar.

Mengikuti Pameran Fashion & UKM

Cara lainnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan usaha konveksi baju adalah ikut terlibat dalam berbagai event yang berkaitan dengan fashion misalnya pameran fashion dan pameran produk UKM. Cara ini akan membantumu mendapatkan ilmu tentang tata cara mengelola usaha yang baik dan menjalin relasi baru untuk pemasaran maupun produksi. Kamu sebaiknya menentukan format yang sesuai dengan kapasitas bisnis yang dijalankan.

Pola Penjualan Komunitas

Mekanisme promosi lainnya yang dapat dilakukan dalam usaha konveksi baju adalah pola penjualan komunitas misalnya ikut bazaar dalam acara kenaikan kelas sekolah, bazaar di acara perumahan, atau bahkan open table saat arisan ibu-ibu dapat menjadi strategi untuk memasarkan suatu produk.

Diperlukan banyak kreativitas untuk improvisasi penjualan tetapi Kamu juga perlu mempertimbangkan resikonya. Alternatifnya misalnya adalah memberikan diskon atau membayar konveksi baju dengan cara diangsur.

Jika Kamu ingin memulai usaha konveksi khususnya konveksi baju, tentu setidaknya Kamu harus mengetahui teknik dasar membuat baju mulai dari pola hingga finishing baju sampai siap dijual kepada konsumen.

Jenis Pola Busana yang Harus Diketahui Untuk Usaha Konveksi

Pola busana merupakan hal yang penting untuk membuat pakaian. Bagi Kamu yang menjalankan usaha konveksi baju harus memahami seluk beluk pola tersebut agar dapat mengerjakan pesanan. Pola merupakan jiplakan bentuk model badan baik pria, wanita, anak, maupun dewasa. Pada umumnya pola busana dibuat di atas kain blaco atau di atas kertas. Pola dasar busana seperti blus atau kemeja sebenarnya sudah bisa digunakan untuk membuat pakaian namun belum mempunyai style atau model.

Sebagai contoh, pola dasar rok hanya bisa dilengkapi dengan zipper atau risleting di bagian belakang namun belum memiliki model kerut atau lipit. Pada saat membuat pola, ukuran pola tersebut dapat disesuaikan dengan ukuran badan pemakainya. Ukuran tersebut juga bisa dibuat sesuai dengan ukuran standar untuk pria, wanita, dan anak-anak dengan beberapa ukuran mulai dari S, M, L, XL, dan XXL

Pola Dasar Baju Konveksi Wanita

  • Pola dasar badan muka dan belakang (pola badan atas mulai dari bahu sampai bagian  pinggang)
  • Rok bagian depan dan bagian belakang. Untuk pola badan bagian bawah dimulai dari pinggang sampai mata kaki untuk rok panjang sedangkan untuk rok pendek sampai lutut)
  • Pola dasar lengan dimulai dari bahu terendah sampai pergelangan tangan untuk lengan panjang atau sampai siku untuk pola lengan pendek)
  • Gaun menggunakan pola badan atas yang digabungkan dengan pola badan bawah).

Teknik Membuat Pola Dasar Pakaian

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan oleh konveksi baju untuk membuat pola dasar pakaian yang akan dijahit yaitu sebagai berikut:

Konstruksi Datar

Konstruksi datar merupakan teknik menggambar pola konveksi baju di kertas dengan pengukuran yang akurat. Desainer yang menggambar pola harus mampu membayangkan bagaimana hasil akhir jika pola sudah dipindahkan ke kain dan selesai dijahit sebagai baju atau pakaian. Menggambar pola menggunakan teknik konstruksi datar memiliki beberapa metode yang namanya ditentukan berdasarkan penciptanya seperti Cuppens Geurs, Dackaerts, Dressmaking, Meyneke, dan So-En.

Pola Konstruksi

Pola konstruksi merupakan pola konveksi baju yang dibuat sesuai dengan ukuran badan seseorang. Pembuatan polanya dikerjakan di media datar. Pengertian konstruksi pola itu sendiri adalah pembuatan pola yang dilakukan menurut ukuran bagian-bagian badan yang telah diperhitungkan secara matematis dan dibuat di atas kertas sehingga akan tergambar bagaimana bentuk badan bagian depan dan belakang, kerah,lengan, dan lain sebagainya. Pola konstruksi terdiri dari beberapa sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Porrie
  2. JHC Meyneke
  3. PSMI
  4. Sistem Asia
  5. Dll

Sistem – sistem tersebut didasarkan pada teknik pembuatan pola, negara, lembaga, atau benua asal dari pola itu dibuat. Pola konstruksi memiliki beberapa ciri khusus sebagai berikut:

Terdapat ukuran-ukuran model

Terdapat petunjuk pembuatan

Hasil pola sesuai dengan model dan tidak memerlukan lagi penyesuaian pola.

Pola Baku

Pola yang satu ini juga sering disebut dengan pola standar yang berbentuk pola dasar. Ini merupakan pola yang pembuatannya didasarkan pada daftar ukuran umum maupun ukuran yang sudah distandarkan seperti:

  1. S (Small)
  2. M (Medium)
  3. L (Large)
  4. XL (Extra Large)
  5. Dll

Pada jenis pola ini tidak ada petunjuk pembuatan pola. Pola baju menjadi pedoman atau master untuk membuat konveksi baju. Dalam pemakaiannya pola standar kadang memerlukan penyesuaikan ukuran dengan model atau pemakainya. Jika orang yang akan memakai memiliki tubuh kurus atau gemuk, besar polanya perlu disesuaikan. Sementara itu jika si pemakai pendek atau tinggi, panjang polanya perlu disesuaikan.

Cara penyesuaian pola standar tidak dapat hanya dilakukan dengan mengecilkan bagian tok atau badan atau cukup menggunting bagian bawah pola, di bagian bawah rok atau pada pinggang. Hal ini dapat menyebabkan bentuk pola konveksi baju kurang seimbang maupun tidak sesuai dengan proporsi.

Cara yang paling sederhana untuk menyesuaikan pola standar adalah mengetahui ukuran badan pemakai dan memilih pola standar menurut ukuran yang mendekati ukuran si pemakai berdasar lingkar badan.

Bagi mereka yang sedang belajar untuk menyesuaikan pola standar, mereka dapat menggunakan ukuran yang penting saja misalnya lingkar pinggang, lingkar badan, panjang punggung, dan panjang muka.

Pola Jadi

Ini merupakan pola yang siap digunakan untuk model pakaian tertentu. Biasanya pola jadi ditampilkan di beberapa majalan wanita seperti Bunda, Femina, Kartini, dan lain sebagainya. Selain itu ada pula pola jadi khusus yang disajikan di dalam sebuah amplop. Pola terdiri dari 2 kelompok yaitu: Pola Cetak dan Pola Rader

1. Pola Rader

Ini adalah lembaran kertas berisi aneka macam pola dengan desain atau model busana yang digambar bertumpukan dalam satu halaman. Pola ini diletakkan di selembar kertas yang lebar. Di kertas ini akan dicetak pola-pola dari beberapa model. Setiap model dicetak dengan 1 macam ukuran.

Satu setel pola reader memakai tanda garis tertentu yang bertujuan untuk membantu membedakan antara model satu dengan model lainnya. Pada majalah mode, pola ini biasanya ditempatkan di lembaran terpisah. Jenis pola reader hadir dengan beberapa ukuran pakaian dan desain. Pola rader memiliki beberapa ciri-ciri yaitu sebagai berikut:

Desain pakaian ditandai dengan warna garis yang berbeda

Ukuran memiliki bentuk garis berbeda

Desain pakaian memiliki tanda yang berbeda

2. Pola Cetak

Ini merupakan pola konveksi baju yang pembuatannya dilakukan dengan cara dicetak. Jenis pola ini terdiri dari 1 setel pola untuk 1 model pakaian mulai dari untuk anak-anak hingga orang dewasa. Pola tersebut ada yang dimasukkan ke dalam amplop dan siap untuk digunakan. Di dalam amplop tersebut, ada lembaran – lembaran pola dari suatu model pakaian.

Selain itu, pola tersebut juga sudah dilengkapi dengan keterangan  mengenai arah benang, ukuran, tengah belakang, tengah muka, dan tempat untuk memasang lengan. Pola cetak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki nomor atau kode
  • Memiliki ukuran standar
  • Terdapat langkah pengerjaan
  • Ada bentuk potongan pola dan komponen atau jumlah pola
  • Terdapat mode atau desain busana
  • Ada tabel ukuran
  • Terdapat penggunaan bahan atau kain
  • Ada keterangan model

Pola cetak menawarkan beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan pola lainnya, salah satunya adalah lebih praktis. Pola tersebut bisa langsung digunakan tanpa harus mengukur lebih dulu. Hal ini tentu sangat memudahkan bagi mereka yang baru belajar jahit. Adanya pola ini juga dapat menghemat waktu dan tenaga. Pola ini juga cocok untuk usaha konveksi baju karena dapat digunakan untuk membuat pakaian dengan jumlah yang banyak.

Walaupun demikian, pola cetak juga memiliki beberapa kekurangan, termasuk hasil pakaian belum tentu pas dengan badan. Pilihan model busana yang tersedia juga terbatas. Jika hendak menyesuaikan dengan bentuk tubuh yang sebenarnya penjahit harus mengubahnya kembali.

Pola Draping

Konstruksi padat atau pola draping adalah teknik pembuatan pola konveksi baju yang dilakukan dengan cara menyampirkan kain belacu atau muslin di boneka jahit atau bisa juga langsung di atas tubuh pemakainya. Kain tersebut disematkan menggunakan jarum pentul sambil diatur sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan bentuk tubuh boneka jahit. Kain pada bagian kerung leher, kerung lengan, dan bagian pinggang digunting menurut desain pakaian yang dikehendaki.

Potongan pola konveksi baju yang telah selesai bisa dijahit untuk dijadikan sebagai prototype pakaian. Jika pakaian sudah selesai dijahit, selanjutnya boneka jahit akan kembali digunakan untuk fitting atau mengepas pakaian dan melihat jatuhnya bahan serta untuk menyesuaikan style atau modelnya. Draping juga dapat disebut dengan memulir atau memutar.

Bahan yang diperlukan untuk membuat pakaian dengan teknik ini cenderung lebih banyak. Jika Kamu memiliki dress form ukuran badan sendiri, membuat pola dengan cara seperti ini sangat menguntungkan. Pasalnya hasilnya akan lebih memuaskan.

Pola di Atas Kain

Merupakan teknik pembuatan pola konveksi baju yang langsung digambar di atas bahan atau kain yang ingin dibuat menjadi pakaian sesuai model yang diinginkan. Pola di atas kain biasanya dilakukan untuk model pakaian yang sederhana seperti celana pendek, kemeja, celana panjang, dll.

Pola Busana Teknik Kombinasi

Pembuatan pola pakaian dengan teknik kombinasi adalah salah satu cara untuk membuat pola dengan memadukan 2 atau beberapa teknik sekaligus contohnya memadukan teknik drapping dengan teknik konstruksi. Biasanya teknik kombinasi digunakan untuk membuat busana dengan desain yang rumit misalnya desain busana pesta

Teknik Memotong Bahan

Dalam usaha konveksi baju, memotong bahan termasuk pekerjaan yang harus dilakukan dengan cermat dan seksama. Hasil potongan bahan yang kurang baik dapat berpengaruh terhadap hasil akhir proses pembuatan busana. Untuk itu, ruangan yang digunakan untuk memotong bahan harus memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut:

  • Memiliki penerangan yang memadai. Area untuk memotong juga tidak terhalangi oleh furniture maupun barang lainnya
  • Sirkulasi udara cukup nyaman
  • Ukuran meja potong sesuai dengan standard an permukaan meja juga harus datar dan rata
  • Gambar tanda bahaya atau peringatan diletakkan di tempat yang mudah dilihat

Untuk memotong bahan pakaian, diperlukan alat atau perlengkapan untuk memotong yaitu pita ukur dan jarum pentul. Pita ukur digunakan di setiap langkah pembuatan busana mulai dari pengambilan ukuran hingga bahan jadi. Jarum pentul dapat membantu menyematkan pola di atas permukaan bahan.

Selain itu perlengkapan lainnya untuk pemotongan pola konveksi baju adalah pemberat dan gunting. Pemberat berfungsi untuk menahan kedudukan bahan pada saat memotong supaya tidak bergeser. Pemberat biasanya digunakan untuk bahan yang bersifat licin atau untuk memotong kain dengan jumlah yang banyak. Berikut ini adalah langkah-langkah pemotongan bahan busana.

1 Menyiapkan bahan

Bahan yang hendak dipotong perlu disiapkan dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya kegagalan pembuatan busana. Bahan tersebut harus memiliki kualitas yang bagus baik dari segi struktur tenunan maupun tahap penyempurnaan akhir. Bila pemotongan bahan tidak lurus saat membeli bahan, bahan tersebut perlu diluruskan dengan cara dipotong lurus mengikuti arah benang yang ditarik.

Jika bahan konveksi baju yang hendak dipotong diperkirakan akan menyusut, bahan tersebut sebaiknya dicuci terlebih dulu. Ketika bahan tersebut kusut, bahan tersebut juga perlu disetrika lebih dulu. Agar lurus, bahan dapat ditarik ke empat arah. Kemudian bahan dilipat dua di bagian lebar bahan. Bagian buruk kain diletakkan di sisi luar.

Kuantitas bahan perlu disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan atau model pakaian yang akan dibuat sesuai dengan rancangan busana yang sudah dibuat. Jadi kelebihan atau kekurangan bahan tidak akan terjadi.

2. Menyiapkan Pola

Pada tahap ini, kelengkapan jumlah pola konveksi baju akan diperiksa. Pemeriksaan lainnya adalah kelengkapan tanda-tanda pola untuk menghindari kesalahan pada saat meletakkan pola. Kesalahan posisi pola dapat menyebabkan kesalahan pada saat memotong bahan. Pada tahap ini, pola harus dipastikan sudah diberi kampuh.

3. Memeriksa Bahan

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan bahan yaitu arah motif bahan dan motif garis atau kotak. Untuk motif satu arah, pola diposisikan searah dengan motif. Untuk motif 2 arah, pola bisa diletakkan bersilang atau menghadap 2 arah berlawanan. Pada tahap ini motif bahan perlu ditemukan. Setelah itu sematkan dengan jarum pentul di beberapa tempat agar motif bahan tidak bergeser. Pola ditempatkan di bahan kemudian disemat menggunakan jarum pentul dan dijahit motif garis dan kotaknya agar terus bersambung.

Bahan tekstil memiliki tekstur yang berbeda-beda karena proses penyempurnaan dan pembuatannya yang berbeda. Untuk jenis bahan yang berbulu, berkilau, dan tenunan lepas, pola ditempatkan dengan posisi satu arah. Pada bahan bertekstur kasar, atau kusam dan memiliki tenunan silang polos, pola dapat diletakkan 2 arah. Untuk bahan yang tipis atau tembus pandang, cukup tambahkan kampuh 1 cm dan pembuatan kelim 2 kali lebar dari kelim.

4. Meletakkan Pola Pada Bahan

Pola – pola besar sebaiknya diletakkan lebih dulu. Pola besar biasanya diletakkan di sudut bahan setelah dilipat menjadi 2. Setelah itu pola-pola yang kecil. Penataan pola ini dapat disesuaikan dengan rancangan bahan. Jika sudah yakin nanti tidak perubahan, sematkan pola menggunakan jarum pentul dengan kepala jarum pentul mengarah ke dalam sedangkan bagian ujungnya menghadap luar.

5. Memotong Bahan

Jika semua pola sudah disematkan pada bahan dengan benar, potong bahan menggunakan gunting bahan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat memotong bahan. Pertama, lubang kecil pada gunting ada di posisi atas dan ditahan ibu jari. Sementara itu lubang uang lebih besar posisinya di bawah dan ditahan oleh 4 jari yang lain. Posisi tangan kiri ada di atas bahan dan menekan supaya bahan tidak terangkat sedangkan tangan kanan memegang gunting.

Gunting dibuka lebar-lebar setiap kali memotong. Hal ini bertujuan agar bagian tepi bahan bisa rata. Saat dipotong, bahan tidak bolah diputar atau diangkat posisinya. Selain itu, hasil potongan bahan juga tidak boleh terputus-putus.

Jenis Gunting

Dalam kegiatan konveksi baju ada beberapa jenis gunting yang sering digunakan yaitu:

  • Gunting Bahan
  • Untuk gunting Kertas
  • Gunting Tiras atau Gunting Benang
  • Untuk gunting Zig zag

Alat Pemberi Tanda

Untuk menandai pola atau jahitan, ada beberapa alat yang dapat digunakan yaitu:

  • Kapur jahit
  • Karbon jahit atau rader
  • Jarum jahit dan benang jahit

Jenis Jarum Pentul

  • Jarum Pentul Kecil

Semua jarum terbuat dari material logam mulai dari kepala sampai ujung jarum. Jarum ini biasanya digunakan untuk memajang busana di etalase

  • Pentul Sedang

Bagian badan hingga ujung jarum terbuat dari logam. Kepala jarum menggunakan plastik berwarna-warni dan digunakan untuk menghias display busana

  • Jarum Pentul Panjang

Jarum pentul ini memiliki ukuran yang lebih panjang, runcing, dan kecil. Bagian badan hingga ujung jarum terbuat dari logam sedangkan bagian kepala jarumnya menggunakan bahan plastik berwarna-warni. Jarum ini dapat membantu menyematkan pola ke bahan selama proses pemotongan bahan busana atau menyematkan bahan ke bahan untuk proses menjahit.

  • Jarum Pentul Panjang dan Besar

Untuk jenis jarum pentul ini, bagian badan dan ujungnya terbuat dari logam sedangkan kepala jarumnya menggunakan plastik berwarna-warni dan berfungsi sebagai hiasan.

Jenis Bahan Seragam Konveksi

Untuk memulai usaha konveksi baju seragam, Kamu tentu harus mengetahui jenis-jenis bahan untuk pembuatan pakaian seragam baik itu jaket, kemeja, atau bahkan celana. Berikut ini adalah beberapa jenis bahan tersebut beserta karakteristiknya

Bahan Parasut

Parasut merupakan bahan pakaian yang bersifat anti angin, anti air, dan tipis. Bahan ini biasanya digunakan untuk konveksi baju seperti jas hujan, jaket motor, dan jaket promosi. Untuk jenis bahan parasut dapat dikelompokkan menjadi beberapa sub jenis atau merek bahan yang tersedia di pasaran di antaranya adalah sebagai berikut:

Parasut WP atau Standar

Ini adalah jenis parasut biasa dan tipis. Bahan ini sering digunakan untuk membuat jaket motor maupun jaket anti air hujan. Biasanya untuk menambah ketebalan juga ditambahkan dakron atau furing polar.

Parasut Milky

Ini adalah jenis bahan parasut yang bersifat anti air dan memiliki coating putih berbahan karet. Bahan ini dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau dan dapat digunakan untuk pembuatan konveksi baju berupa jaket motor. Pilihan warna bahan ini cenderung mencolok dan terang. Bahan ini memiliki ketahanan terhadap air hujan hingga intensitas sedang

Parasut Besway

Parasut ini memiliki sifat yang lebih tebal dibandingkan milky maupun parasut WP. Selain itu bahan ini juga termasuk yang paling anti air sehingga sering digunakan sebagai bahan pembuatan jas hujan. Khusus untuk jas hujan ada yang di hotpress atau jika dijahit memakai sealer di sepanjang jahitan. Bahan ini memiliki ketahanan air hingga sedang dan hujan cukup deras.

Despo

Bahan ini memiliki sifat seperti parasut tetapi tidak tahan air karena cairan yang dituang ke bahan dapat merembes. Kain ini sering digunakan untuk membuat jaket kendaraan bermotor karena bahan ini juga kerap disebut sebagai bahan yang anti angin.

Microfiber

Karakteristik kain ini hampir sama seperti despo tetapi bahannya lebih halus dan tidak kaku. Warna bahan ini cenderung doff.

Taslan Salur

Ini termasuk bahan parasut jenis yang bagus dan agak tebal jika dibandingkan dengan bahan parasut yang lain. Bahan ini tidak memiliki coating anti air sehingga hanya mampu bertahan terkena hujan ringan. Bahan ini cenderung kaku.

Taslan Ribstop

Bahan ini memiliki motif kotak-kotak dan terbuat dari bahan dasar taslaan. Bahan ini sering digunakan untuk pembuatan seragam olahraga atau training

Taslan WP

Ini adalah bahan parasut berkualitas bagus. Bahan ini juga lebih tahan air karena terdapat coating lapisan putih lateks atau karet di dalamnya. Bahan taslan wp dapat bertahan saat terkena hujan ringan

Taslan Balon

Ini adalah bahan jenis taslan import dan warnanya tidak kontinyu. Bahan ini dilengkapi dengan coating yang cukup tebal. Oleh karena itu bahan ini mampu bertahan saat terkena air hujan ringan hingga sedang. Bahan taslan balon lebih lembut jika dibandingkasn taslan wp dan karakternya seperti karet. Bahan ini hadir dalam beberapa variasi misalnya taslan motif dan polos. Tasaln balon cocok untuk pembuatan konveksi baju berupa jaket lapangan, jas hujan premium, dan jaket tambang.

Bahan Katun

Adalah bahan kain dengan komposisi full katun atau katun 100% dan dominannya sering disebut dengan polyster katun – polykatun. Bahan ini memiliki sifat yang adem tetapi mudah kusut. Bahan yang tipis cocok digunakan untuk pembuatan konveksi baju kemeja. Sementara itu bahan yang lebih tebal biasanya digunakan untuk pembuatan jaket. Berikut ini adalah sub jenis bahan katun yang tersedia di pasaran untuk konveksi baju.

Katun Poplin

Ini adalah bahan katun yang sangat sejuk saat dipakai dan tipis tetapi paling mudah kusut. Ada jenis katun poplin yang biasa dan pilihan stretch yang melar. Pada bahan ini, serat tidak terlalu terlihat jelas sehingga permukaannya halus. Bahan ini sering digunakan untuk pembuatan konveksi baju berupa kemeja kantor.

Katun Paris

Bahan ini memiliki karakteristik yang hampir sama seperti poplin tetapi lebih tipis. Bahan ini memiliki permukaan yang halus dan seratnya tidak terlihat jelas. Untuk pemakaiannya, bahan ini sering digunakan untuk membuat konveksi baju blus maupun kemeja kantor

Katun Sateen Twill

Bahan yang satu ini sebenarnya memiliki beberapa sub jenis dengan bentuk serat yang miring. Bahan ini memiliki sifat nyaman dipakai dan hadir dalam varian warna pastel.

Pop Molly

Ini adalah jenis bahan katun dengan serat miring. Pilihan warna yang tersedia lebih beragam. Bahan ini tipis dan adem sehingga banyak digunakan untuk pembuatan konveksi baju kemeja seragam kantor atau kemeja kantor resmi.

Twill Katun Jaket

Ini adalah jenis bahan katun yang adem dan bahannya lebih tebal. Bahan ini tetap lembut dan tidak sekaku kanvas. Kekurangan dari bahan ini adalah agak mudah kusut. Serat bahannya berupa garis miring. Sesuai dengan namanya, bahan ini sering digunakan untuk pembuatan konveksi baju jaket.

Twill Katun Sueding

Ini adalah jenis bahan twill dan memiliki permukaan bahan yang lebih halus dan lembut. Bahan ini agar berbulu karena melalui proses suede. Bahan ini sedikit lebih tebal jika dibandingkan dengan bahan twill biasa.

Baby Canvas

Ini adalah jenis kanvas sueding tipis. Bahan ini memiliki karakteristik lembut dan sering digunakan untuk pembuatan konveksi baju seperti kemeja tambang atau kemeja lapangan. Serat bahan pada baby canvas juga tidak tampak

Kanvas Sueding

Ini adalah jenis bahan katun kanvas yang cukup tebal dengan permukaan lebih lembut jika dibandingkan dengan kanvas marsoto. Bahan ini memiliki serat berbentuk kotak rapat. Bahan kanvas sueding dikenal cukup kuat sehingga dalam usaha konveksi baju sering digunakan untuk pembuatan jaket lapangan

Kanvas Marsoto

Kanvas marsoto adalah jenis bahan kanvas yang tidak berbulu dan terasa agak kaku saat dipegang. Bahan ini sering digunakan untuk pembuatan celana cargo atau konveksi baju jaket lapangan.

Standard Twist

Bahan kain ini termasuk jenis polyster, ketebalan bahan sedang, microfiber, dan bahannya licin atau jatuh. Bahan ini hadir dengan warna bold yang tegas, serat bahannya terlihat  jelas dan tidak mudah kusut. Standard twist dikenal kurang adem, mudah berkilat, dan panas jika terkena cahaya matahari. Bahan ini sering digunakan untuk membuat celana kantor, kemeja, atau jaket kantor. Berikut ini adalah beberapa bahan seragam yang termasuk kategori standard twist

Rassio

Ini adalah jenis twist besutan Textile One. Bahan ini tersedia dalam banyak pilihan warna dan cocok untuk pembuatan konveksi baju jaket atau baju.

Element

Bahan ini juga termasuk twist dari Textile One. Karakteristiknya lebih tebal dibandingkan bahan Rassio

Serasi

Bahan twist ini berasal dari brand MaxiStyle. Bahan ini memiliki karakteristik yang hampir sama seperti Rassio dan tersedia dalam banyak pilihan warna.

Jet Black

Ini adalah jenis bahan twist dengan proses pewarnaan khusus sehingga menghasilkan warna hitam yang pekat. Bahkan warna hitam dari bahan ini lebih pekat dibandingkan bahan lainnya. Jet black tersedia dalam 2 varian yakni jet black premium dan jet black standar. Kelemahan bahan ini adalah debu dan kotoran mudah terlihat jika menempel di bahan.

Medium Twist

Ini adalah jenis bahan twist yang kualitasnya lebih baik dibandingkan twist biasa. Keunggulan dari bahan ini terletak pada ketebalan bahan, motif serat, dan teksturnya. Berikut ini adalah beberapa brand bahan yang dapat dipilih untuk konveksi baju jika hendak menggunakan medium twist

Super Jet Black

Ini adalah jenis jet black premium. Bahannya lebih tebal dengan warna yang lebih pekat dari jet black biasa.

Optimis

Twist ini lebih tebal daripada twist biasa. Pilihan warna yang tersedia cukup banyak

Imego

Ini adalah jenis bahan twist yang menawarkan keunggulan berupa sifatnya yang anti air atau anti noda. Jadi kotoran atau noda yang berbentuk cairan tidak akan menempel pada permukaan bahannya. Bahan ini cocok digunakan untuk seragam koki, rumah sakit, dan laboratorium

Nina Klein and Elle Cavali

Ini adalah jenis twist yang memiliki tekstur mirip bahan wool tetapi tipis. Pilihan warna yang teredia untuk bahan ini sangat banyak. Bahan ini dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan pakaian kerja untuk wanita seperti blazer

Class Moda

Ini adalah bahan twist dari Bellini dan memiliki permukaan seperti bahan tropical

Premium Twist

Premium twist adalah bahan polyester hight twist premium. Bahan ini juga sering disebut semi wool karena bertekstur baik berupa titik-titik kota, salur garis,atau salur acak. Berikut adalah beberapa merek yang termasuk bahan twist premium untuk konveksi baju.

Hugo Gold Class

Ini adalah polyster high twist Textile One dan memiliki tekstur berupa garis putus-putus yang tipis

Hugo Gold Black Bellini

Bahan polyester high twist Bellini dan memiliki tekstur garis lebih jelas. Bahan ini memiliki permukaan yang lebih halus dibanding Gold Class Textile one

Boss Pullman atau St. Regis

Bahan semi wool yang memiliki tekstur seperti wool. Permukaan bahan ini tidak terlalu licin dan merupakan produksi dari Textile One. Bahan ini cocok digunakan sebagai bahan semi jas.

Maxi Superfeel

Merek ini merupakan yang terbaik di antara brand semi wool lainnya dari segi kemudahan untuk dijahit dan tekstur bahan. Bahan ini cukup adem dan bersifat jatuh di badan. Bahan ini cocok untuk jaket model semi jas

Fleece dan Bahan Knitting Tebal

Bahan-bahan konveksi baju ini pembuatannya dilakukan dengan teknik knit atau rajut. Fleece cukup tebal dan biasa disebut sebagai bahan kaos yang tebal atau bahan selimut. Bahan ini melar dan komposisi dominannya katun. Bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan jaket casual dan sweater.

Baby Terry

Bahan ini lebih tipis dari kain fleece lainnya. Sisi bagian dalamnya tidka digaruk atau disisir

Fleece Katun

Bahan ini terbuat dari katun, cukup tebal, melar, dan sering digunakan untuk sweater. Bagian luar dan dalam bahan berbeda

Pola 4

Bahan yang satu ini lebih tebal dibandingkan fleece. Kedua sisi bahannya nampak sama dan cenderung berat. Bahan ini sering digunakan untuk varsity karena memberikan kesan yang tebal pada jaket

Fleece CVC

Komposisi bahan utamanya adalah CVC. Bahan ini lebih halus dan rapi dibandingkan fleece katun

Diadora Taiwan

Bahan ini merupakan yang terbaik di antara bahan-bahan training seperti lotto, adidas, dll. Sisi luar bahan lebih licin dan mengkilat. Karakternya mirip seperti fleece.

Adidas

Ini adalah jenis bahan yang sering digunakan untuk bahan training atau jaket olahraga yang tebal tetapi lebih kaku dibandingkan diadora Taiwan

Kaos

Bahan t-shirt yang melar. Bahan kaos ada yang terbuat dari katun, polyster, atau campuran keduanya

Double PE

Bahan ini terbuat dari polyester yang kurangnyaman dipakai dan agak panas. Bahan ini cukup tebal tetapi harganya terjangkau

Katun Kardet

Bahan katun yang sejuk tetapi tidak selembut katun kombed. Bahan ini lebih sejuk dibanding double PE dan PE

Serena

Bahan konveksi baju ini melar seperti jersey dan tipis. Serena sering digunakan untuk furing, kaos otomotif full print, atau kerudung. Bahan ini juga kadang digunakan untuk pembuatan kaos bola atau kaos olahraga

Katun Combed

Bahan 100% katun sehingga sejuk dan mudah menyerap keringat. Katun kombed hadir dalam 3 ketebalan yaitu 20s, 24s, dan 30s. Bahan yang sering digunakan adalah combed 20s

Dry Fit

Bahan untuk kaos bola atau kaos olahraga. Dry Fit hadir dengan motif yang bervariasi seperti emboss kotak-kotak, sarang tawon, dll. Bahan ini memiliki sifat licin, tipis, dan agak melar.

Spandek Katun

Bahan yang satu ini cukup jarang digunakan untuk kaos karena sangat melar, agak berat, dan harganya juga cukup mahal. Bahan ini lebih cocok untuk baju senam wanita dan kaos body fit karena sifatnya sejuk dan nyaman dipakai.

Lacoste

Bahan untuk kaos kerah atau polo shirt. Bahan konveksi baju ini memiliki pori besar sehingga cocok untuk dibordir

Cotton Pique

Bahan ini memiliki karakter lembut dan menyerap keringat. Kelemahannya adalah menyusut setelah pencucian pertama kali.

Lacoste Katun

Bahan dasarnya adalah katun dengan karakter agak berbulu. Kelemahan bahan ini adalah warnanya lebih mudah pudar dan dapat menyusut beberapa cm setelah dicuci. Keunggulannya, bahan ini sejuk dan nyaman dipakai.

Lacoste CVC

Bahan ini tidak berbulu dan lebih awet karena merupakan CVC. Bahan ini menawarkan kualitas yang bagus untuk kaos kerah. Lacoste CVC juga lebih ringan dan lebih jatuh dibandingkan cotton pique

Bahan Furing

Bahan tipis untuk dalaman jas atau jaket. Furing ada yang terbuat dari polyester, katun, atau campuran dari keduanya. Berikut ini adalah beberapa jenis bahan untuk furing konveksi baju.

Asahi

Bahannya kurang menyerap keringat dan tipis. Keunggulannya adalah halus, harga murah, dan nyaman dipakai. Tersedia banyak pilihan warna untuk disesuaikan dengan pakaian luar

Katun Ero atau Kijang

Bahan ini cukup halus dan adem. Katun kijang lebih mahal dari katun Ero. Tersedia banyak pilihan warna untuk menyesuaikan warna baju luar

Abutay

Bahan ini agak kaku, licin, dan tidak menyerap keringat

Polar emen

Agak tipis dan sering digunakan sebagai furing pada jaket parasut

Quilted Dacron

Dakron yang dilapisi dengan bahan asahi kemudian dijahit dengan motif kotak sehingga memberikan efek tebal dan gembung pada jaket

Dormeuil

Bahan licin dan sering digunakan untuk furing jas. Dormeul terlihat rapi dan hadir dalam 2 jenis yaitu lokal dan impor.

Bahan Motif Kotak

Hadir dalam jenis acrylic dan katun. Bahan acrylic tidka dapat menyerap keringat dan panas saat dipakai

SIlko

Ini adalah jenis furing yang berkualitas bagus. Bahan ini memiliki tampilan licin seperti satin dan harganya cukup mahal

Poly Cotton

Bahan ini dari campuran polyester dan katun. Poly cotton pada konveksi baju ini tidak mudah kusur dan warnanya lebih awet. Bahan ini sering digunakan untuk kemeja. Berikut ini adalah beberapa jenisnya

Oxfod

Termasuk polycotton yang terjangkau dan agak panas saat dipakai

American Drill

Bahan campuran rayon, katun, dan polyester. Sifatnya agak kaku dan lebih tebal dibandingkan oxford. Bahan ini hadir dengan warna yang beragam dan warnanya tahan lama

Katun IMA

Ini adalah bahan kemeja yang terbuat dari full katun dan poly katun dengan harga yang berbeda.Bahan ini cukup tipis tetapi tidak menerawang. Bahan ini sering digunakan untuk kerudung atau kemeja

Dobby

Katun campuran yang cukup tipis. Kebanyakan bahan ini memiliki tekstur atau motif. Biasanya dobby digunakan untuk bahan baju koko

Super Twill atau Sikly Twill

Twill yang tidak tebal dan cocok untuk kemeja kantor. Keunggulannya adalah cukup adem dan tidak mudah kusut. Tampilannya lebih licin dari super twill dan dibanderol dengan harga yang cukup tinggi

Japan Drill

Drill yang lebih tebal dari American Drill dengan warna lebih solid dan serat lebih besar

Nagata Drill

Ini adalah merek dagang buatan PT Famatex. Bahan ini karakteristiknya sama seperti japan drill tetapi lebih lembut.

Maryland Tropical

Ketebalan bahan sama seperti American Drill dengan serat kotak yang rapat dan harga yang lebih mahal. Bahan ini nyaman dan sejuk dipakai.

Taipan Tropical

Bahan ini dibanderol dengan harga yang cukup tinggi tetapi menawarkan kualitas yang baik.

Demikian sedikit informasi mengenai proses pembuatan konveksi baju mulai dari proses pembuatan pola baju hingga jenis-jenis bahan yang digunakan untuk konveksi.

 

 

No Comments

Post A Comment