Serba Serbi Usaha Konveksi Baju yang Perlu Diketahui - Blog Bikin.co
Konveksi baju merupakan salah satu usaha yang tidak pernah sepi dan selalu mampu bertahan dari berbagai kondisi perekonomian.
konveksi, serba serbi konveksi, konveksi baju
17696
post-template-default,single,single-post,postid-17696,single-format-standard,bridge-core-3.1.0,qode-page-transition-enabled,ajax_fade,page_not_loaded,,hide_top_bar_on_mobile_header,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-29.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_top,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-7.2,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-18499
 

Serba Serbi Usaha Konveksi Baju yang Perlu Diketahui

Konveksi baju merupakan salah satu usaha yang tidak pernah sepi dan selalu mampu bertahan dari berbagai kondisi perekonomian. Hal ini wajar karena pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Usaha ini hampir sama seperti industri garmen. Tetapi usaha ini memiliki sedikit perbedaan dengan usaha garmen karena pada usaha garmen setiap kelompok kerja memiliki sub atau bagian masing-masing di mana kelompok kerja memiliki bagian yang harus dikerjakan sendiri.

Jenis Usaha Konveksi

Usaha konveksi terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan produk yang dibuat. Berikut ini adalah beberapa jenis usaha tersebut:

  • Pakaian Anak-anak
  • Tas dan Dompet
  • Topi
  • Kerudung
  • Kaos

Perbedaan Perusahaan Garmen dan Konveksi

Perusahaan garmen memiliki sub atau bagian masing-masing. Jadi ada tim kerja yang secara khusus membuat kerah, mengukur kain, memotong kain, dan bagian khusus untuk menjahit serta kelompok khusus yang bertugas di bagian finishing yaitu untuk merapikan dan setrika. Sementara itu pada bisnis konveksi baju, setiap tim atau individu memiliki tugas untuk menyelesaikan proses secara menyeluruh atau yang sering disebut dengan CMT. Proses ini mulai dari mengukur, motong, membuat, dan juga merapikan.

Tips Memulai Usaha Konveksi

Sebelum memulai bisnis di bidang konveksi baju, sangat penting untuk melakukan riset atau survey mengenai jenis konveksi yang hendak dibangun. Buat pertimbangan apakah konveksi tersebut hanya khusus untuk membuat kaos, baju anak-anak, baju kantor, atau memadukan beberapa jenis produk konveksi baju. Kamu bisa menyesuaikannya dengan segmen konsumen yang memiliki potensi mendatangkan banyak keuntungan

Menyiapkan Modal

Dalam membangun usaha konveksi baju, Kamu harus menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk semua proses konveksi tersebut mulai dari tempat usaha dan berbagai peralatan pendukung yang diperlukan. Luas bangunan atau tempat usaha dapat disesuaikan dengan kapasitas usaha konveksi baju dan jumlah mesin yang digunakan. Sementara itu untuk bahan konveksi seperti kain, benang, kancing, dan lainnya dapat disesuaikan dengan jumlah modal atau besar kecilnya usaha konveksi baju. Hal lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah gaji karyawan, transportasi untuk mengirim barang ke pelanggan, dan uang cadangan untuk biaya yang tidak terduga

Memunculkan Ide Kreatif

Untuk sukses menjalankan bisnis konveksi baju, Kamu harus memiliki ide yang kreatif, menarik, dan unik. Contohnya adalah membuat produk pakaian yang sesuai dengan tren, menggunakan kata-kata yang kreatif, desain unik, dan lain sebagainya. Untuk model pakaian terbaru, Kamu bisa melihat model pakaian yang sedang digunakan oleh artis-artis sinetron untuk panduan inspirasi. Dengan ide kreatif dalam pola dan model yang bagus, Kamu pasti akan memiliki brand yang baagus, sukses, dan mungkin dapat menjadi trendsetter di wilayahmu

Mengatur Strategi Pemasaran

riset

Sebelum memulai usaha konveksi baju Kamu sebaiknya sudah memiliki koneksi yang dapat membantu memasarkan produk konveksimu seperti keluarga yang bekerja di sekolah jika Kamu membuat pakaian seragam, teman-teman yang bekerja di perusahaan untuk memasarkan baju kantor atau toko-toko pakaian di sekitar daerah Kamu.

Jika Kamu ingin membangun usaha konveksi baju dengan sistem one stop business, Kamu wajib menciptakan produk sendiri, merek sendiri, dan juga toko sendiri. Selain mempromosikan melalui keluarga dan teman, Kamu dapat memasarkan produk fashion melalui iklan di surat kabar, penyebaran pamflet, dan memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook.

Mengelola Usaha

Kelola bisnis konveksi baju yang dibangun secara professional mulai dari sistem manajemen karyawan, penanganan produk, hingga layanan ke konsumen. Ingat prinsip utama dalam membuat produk yang selalu mengutamakan kualitas. Coba amati dan ikuti tren yang sedang digemari kemudian modifikasi agar terlihat lebih menarik.

Tantangan Dalam Usaha Konveksi

Dalam menjalankan usaha konveksi baju di tanah air, ada beberapa masalah yang dihadapi antara lain adalah sebagai berikut

1. Kualitas

Kualitas produk tekstil dan pakaian jadi yang ada di tanah air saat ini cenderung masih belum dapat menembus pasar global.Tetapi beberapa di antaranya telah mendapat kepercayaan dari perusahaan luar negeri

2. Produk Murah Dari Luar Negeri

Adanya serbuan produk-produk murah dari luar negeri seperti pakaian dari China meskipun kualitasnya masih rendah menjadi kendala tersendiri bagi pengusaha konveksi baju. Pasalnya masih banyak masyarakat yang lebih memilih membeli pakaian berdasarkan harganya, bukan dari kualitasnya

3. Kualitas di Bawah Merek Internasional

Kualitas pakaian hasil konveksi baju masih kalah dengan merek terkenal internasional. Tetapi brand internasional biasanya dibanderol dengan harga yang tergolong mahal

4. Perubahan Tren Busana yang Cepat

Adanya perubahaan tren busana yang cepat kadang membuat pengusaha konveksi baju mengalami kerugian karena mereka terlambat memasuki pasar. Di sisi lain popularitas produk tersebut sudah mulai pudar di mata konsumen.

5. Pengaturan Pembagian Kuota Ekspor

Menurut beberapa produsen pakaian konveksi, pengaturan tata niaga untuk pembagian kuota ekspor konveksi baju masih belum bagus

Alat Untuk Usaha Konveksi

Dalam usaha konveksi baju, ada beberapa peralatan dan perlengkapan yang wajib untuk dimiliki agar usaha dapat berjalan dengan lancar. Berikut ini adalah beberapa alat dan mesin yang sebaiknya disiapkan sebelum memulai usaha konveksi baju.

1. Mesin Jahit High Speed

Mesin jahit pakaian yang digunakan dalam usaha konveksi baju tentu tidak sama dengan jenis mesin jahit yang digunakan untuk usaha skala rumahan. Yang membedakan keduanya adalah dari segi ukuran dynamo yang dipakai serta kecepatan dalam menjahit. Biasanya mesin jahit untuk konveksi baju memakai dynamo besar dan menawarkan kecepatan jahit hingga 5000 jahitan per menit. Oleh sebab itu, mesin ini dikenal dengan sebutan mesin jahit high speed

2. Mesin Potong Listrik

Alat yang satu ini digunakan untuk memudahkan proses pemotongan bahan dalam jumlah yang banyak. Cara kerjanya dengan memanfaatkan kumparan tembaga yang berperan sebagai dynamo. Mesin potong listrik juga sudah dilengkapi dengan mata pisau melingkar 45 inch untuk mata pisau

3, Mesin Obras Benang 5

Ini adalah salah satu mesin utama yang sangat diperlukan untuk proses pembuatan pakaian konveksi baju. Mesin tersebut digunakan untuk mengunci sisa lipatan pakaian yang belum terlihat rapi. Mesin obras sebenarnya tersedia dalam beberapa jenis antara lain adalah benang 3, benang 4, dan juga benang 5. Tetapi yang sering digunakan adalah mesin obras jenis benang 5. Alasannya, mesin ini lebih efisien digunakan dan paling fleksibel karena dapat difungsikan sebagai mesin  overlock atau obras benang 4 dan benang 3

4. Setrika Uap Bahan Bakar Gas

Fungsi dari setrika uap pada usaha konveksi baju adalah untuk menghaluskan bahan agar lebih rapi. Jenis setrika ini banyak dipilih karena dapat menghasilkan panas yang kuat daripada setrika biasa. Tidak hanya itu, setrika uap juga tidak menyebabkan noda gosong di kain meskipun diatur dengan tingkat suhu yang tinggi. Hal ini karena panas setrika uap menggunakan panas uap air. Tetapi pengaturan uap paling panas biasanya hanya dibutuhkan saat melipat baju dengan jumlah yang banyak atau saat menyetrika kerah kemeja.

Setrika uap banyak dipilih karena ditawarkan dengan harga yang terjangkau dan hemat dalam biaya perawatan sehingga para pengusaha konveksi baju kaos mulai dari skala kecil hingga skala besar selalu memanfaatkan setrika uap untuk tahap finishing pakaian yang diproduksi

 5. Setrika Uap Listrik

Pada dasarnya setiap uap listrik sama seperti setrika uap dengan bahan bakar gas. Yang membedakan, uap dari setrika tersebut dihasilkan dari proses pemanasan air lewat elemen elektrik panas. Tuas di bagian setrika uap listrik memiliki pori – pori di bagian alasnya yang dapat mengeluarkan uap panas. Jenis setrika uap listrik jauh lebih aman digunakan daripada setrika dari bahan bakar gas. Tetapi sayangnya, harga setrika uap listrik harganya tergolong mahal serta daya listriknya cukup besar. Tekanan dari setrika ini juga tidak sekuat setrika uap dari bahan gas.

6. Mesin Press Uap

Alat konveksi baju ini memiliki fungsi yang sama seperti setrika uap. Tetapi mesin press uap ini memiliki efisiensi dan tingkat presisi yang lebih tinggi. Apalagi saat melakukan proses pressing pada lapisan kain keras. Tetapi biaya produksi dan harga yang dikeluarkan menjadi lebih mahal dibandingkan mesin setrika uap

7. Mesin Jahit Lubang Kancing

Ini merupakan mesin konveksi baju yang pemakaiannya paling terbatas. Selain itu, mesin ini juga dibanderol dengan harga yang lebih lebih mahal dibandingkan mesin assembling pakaian. Hal ini karena mesin tersebut tergolong rumit dan menawarkan kesempurnaan hasil kerja. Mesin jahit lubang kancing ini bagi perusahaan konveksi kaos hanya digunakan saat membuat kaos polo. Mesin ini dapat membantu membuat lubang kancing dan memotong sisa benang dari proses tersebut

8. Mesin Jahit Pasang Kancing

Jika bagian tertentu sudah dilubangi mesin lubang kancing, maka tahap berikutnya dilakukan oleh mesin jahit pasang kancing. Mesin pasang kancing ini sangat membantu perusahaan konveksi baju yang memproduksi pakaian – pakaian berkancing karena proses pemasangan kancing lebih rapi dan cepat dibandingkan metode pemasangan kancing secara manual. Tugas mesin jahit pasang kancing adalah memasangkan kancing di titik kait pakaian secara otomatis. Cara kerja mesin pasang kancing tersebut dapat dilakukan pada kancing dengan lubang di bagian tengahnya dan minimal memiliki 2 lubang

9. Mesin Jahit Serba Guna

Ini adalah mesin jahit terhebat di dunia konveksi baju. Pasalnya mesin tersebut mampu menggantikan beberapa fungsi dari mesin konveksi. Kemampuan mesin jahit ini di antaranya adalah dapat memasang lubang kancing, menjahit lipatan pergelangan kaki, memasang kancing, menjahit biasa, menjahit variasi, dan bahkan hingga bordir manual. Tetapi salah satu kekurangannya adalah kekuatan dynamo dari mesin ini tergolong masih sangat kecil sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk proses daripada mesin jahit di industri lainnya.

10. Mesin Press Kancing

Mesin yang satu ini digunakan pada model pakaian yang memiliki kancing jepret dan kancing bungkus. Cara kerja mesin ini adalah menekan kancing kea rah bahan sehingga dapat terpasang dengan kuat. Salah satu detail yang jarang terlihat tetapi sangat penting untuk mengejar standar kualitas pakaian dengan kancing pembungkus yang baik.

Pilihan Benang Untuk Usaha Konveksi

Dalam usaha konveksi baju yang identik dengan kegiatan jahit menjahit, benang merupakan salah satu sarana produksi yang kualitasnya wajib diperhatikan. Pasalnya bagus atau tidaknya jahitan yang dihasilkan umumnya sangat tergantung dari jenis benang yang digunakan. Benang itu sendiri adalah material yang tersusun dari sekumpulan serat teratur dengan arah memanjang dan garis tengah serta jumlah antihan tertentu dari suatu proses. Selain itu serat-serat yang digunakan sebagai penyusun benang dapat berasal dari alam maupun bahan buatan.

Setiap bahan baku pembuatan benang biasanya memiliki karakteristik yang khas yaitu sebagai berikut:

  • Sifat-sifat serat dapat berpengaruh terhadap sifat benang atau kain yang akan dihasilkan
  • Sifat-sifat serat dapat berpengaruh terhadap cara pengolahan benang secara kimia maaupun pengolahan secara mekanik

Untuk memperoleh sifat yang fleksibel, setiap jenis benang dari serat alami maupun serat buatan biasanya selalu memiliki komponen serat filament atau serat staple yang banyak. Benang-benang dari serat staple biasanya dipintal dengan proses mekanik sementara itu benang-benang filamen dipintal dengan cara kimia. Serat-serat tersebut selanjutnya diproses melalui teknologi modern untuk mendapatkaan beragam benang dengan karakteristik berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah beberapa jenis benang yang perlu diketahui untuk usaha konveksi baju.

1. Benang Jahit

Ini adalah jenis benang yang diciptakan secara khusus untuk keperluan menjahit pakaian. Biasanya benang jahit untuk pakaian ini merupakan benang-benang yang digintir dan sudah dicelup atau diputihkan dan secara khusus disempurnakan. Kasar atau halusnya benang dapat ditentukan berdasarkan nomor benang.

Benang untuk menjahit inipun masih dibedakan lagi ke dalam beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya untuk menjahit katun tipis menggunakan benang yang berbeda dengan benang yang digunakan untuk menjahit kain dengan tekstur tebal. Pada proses menjahit konveksi baju, benang yang digunakan perlu disesuaikan dengan jenis serat bahan, ketebalan bahan, dan jenis setikan yang dikehendaki.

  • Untuk menjahit kain dari bahan serat alam, maka sebaiknya menggunakan benang yang juga berasal dari serat sejenis dengan bahan yang hendak dijahit
  • Untuk menjahit kain sintetis, maka benang yang digunakan seharusnya adalah benang dari serat sintetis

Benang jahit dari serat alam umumnya adalah benang katun dan benang sutra. Sedangkan benang yang berasal dari serat imitasi dapat berupa benang nilon dan benang polyester. Jenis benang jahit secara luas biasa digunakan untuk usaha konveksi baju karena teksturnya yang lembut dan halus

Selain mempertimbangkan kesesuaian serat bahan dan benang, setiap menjahit Kamu wajib memilih warna benang sesuai dengan bahan kain yang hendak dijahit. Hal ini penting agar produk jahitan menjadi lebih rapi dan terlihat menarik.

Untuk keperluan jahit bahan polos mungkin tidak terlalu mengalami kesulitan dalam memilih warna benang jahit yang sesuai karena cukup memilih benang dengan warna yang sama dengan kain. Untuk menjahit bahan dengan motif kotak-kotak atau batik yang tersusun dari beberapa komposisi warna, pilihlah warna benang yang paling dominan di antara warna yang lain. Sedangkan untuk menjahit bahan bermotif kontras yang berwarna –warni seperti kain kotak-kota, pilihlah warna yang hampir sama dengan warna motif kotak-kotak pada bahan kain.

2. Benang Obras

Benang obras adalah jenis benang yang sering digunakan untuk merapikan bagian tepi agar lebih rapi serta benang tidak terurai. Untuk jenis ini iasanya lebih halus dibandingkan benang jahit.  Benang untuk mengobras pakaian umumnya berupa benang polyester.

3. Benang Wolsum

Wolsum juga memiliki fungsi yang hampir sama dengan obras yaitu merapikan tepi kain. Namun benang yang digunakan keduanya tidak sama. Jenis benang yang biasa digunakan untuk wolsum pada pakaian atau pinggiran hijab yang elastis umumnya menggunakan benang nilon. Sebenarnya benang polyester juga dapat digunakan untuk wolsum namun kemungkinan hasilnya tidak akan sebagus benang nilon. Umumnya jenis benang nilon untuk wolsum memiliki karakteristik lebih mengkilap dibandingkan benang obras polyester.

4. Benang Mouline

Ini adalah benang yang sering dikenal dengan sebutan benang grandelle. Benang mouline terdiri dari 2 benang atau lebih yang warnanya berbeda kemudian dipilin jadi satu. Karena memiliki tampilan yang khas dengan warna yang beragam, benang ini juga sering disebut dengan benang pelangi. Biasanya benang mouline digunakan untuk hiasan pakaiananak, pakaian wanita, atau kain karena tingkat kekuatannyaa yang tinggi.

5. Benang Melange

Benang yang juga sering dikenal dengan sebutan benang serabut campur ini termasuk dalam jenis benang yang memiliki warna beraneka  ragam. Cara membuat benang tersebut dengan dipintal dari serabut warna – warni. Biasanya benang mélange lebih banyak digunakan untuk hiasan pakaian wanita dan anak-anak.

6. Benang Yaspis

Ini adalah benang yang dipilin dari 2 benang yang sebelumnya tidak dipilin sehingga membentuk 1 benang bulat. Benang yaspis juga lebih banyak digunakaan sebagai hiasan pakaian anak dan pakaian wanita agar tampilannya lebih menarik.

7, Benang Logam

Ini adalah jenis benang yang berasal dari logam dilapisi dengan plastik atau sebaliknya yaitu plastik dengan lapisan logam.Jenis benang tertua yang menggunakan logam mulia adalah benang lame. Benang ini telah digunakan selama beribu-ribu tahun. Konon benang ini ada yang berwarna emas dan perak. Benang ini juga lebih banyak digunakan sebagai hiasan pakaian anak, pakaian wanita, dan bahan kain tenun songket. Kekurangan dari benang ini adalah warnanya mudah kusam dan bahannya berat.

8. Benang Karet

Ini adalah jenis benang yang berasal dari getah karet atau latex yang sudah divulkanisir. Benang ini sangat elastis dan terlihat tebal karena memiliki kandungan karet. Dengan sifatnya yang elastis, benang karet sangat cocok untuk mengerutkan pakaian di bagian-bagian tertentu misalnya bagian leher, lengan, pinggang, dada, atau bawah pakaian. Untuk cara penggunaan benang ini juga cukup sederhana yaitu cukup digulung di spul  mesin jahit kemudian dijahit seperti biasa.

Pilihan Bahan Untuk Konveksi Kaos

Konveksi kaos merupakan salah satu bisnis pakaian yang terus mengalami peningkatan di Indonesia. Usaha konveksi baju yang memfokuskan diri pada pembuatan kaos bahkan tidak hanya dilakukan di kota-kota besar tetapi telah semakin merambah ke kota-kota kecil, khsususnya di kota seputaran Jabodetabek dan Jawa Barat

Para pelaku usaha yang serius menekuni kebutuhan pokok ini tentu semakin meramaikan persaingan di tanah air. Selain itu, permintaan pasar juga semakin meningkat seiring dengan kenaikan kesanggupan suplai pasar. Dalam usaha konveksi pakaian, jenis bahan yang paling sering digunakan adalah katun. Ada banyak pilihan bahan kain yang beredar di pasaran dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing

Bahan kain yang banyak digunakan untuk pakaian secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu bahan kain organik dan kain sintesis. Untuk bahan organik merupakan bahan kain yang kandungan bahan utamanya diambil dari alam. Bahan utama kain tersebut biasanya berasal dari kapas yang nantinya diolah menjadi kain katun.

Sementara itu bahan kain sintesis mengandung campuran bahan kimia yang melewati proses tertentu sehingga menghasilkan bahan kain yang layak dipakai oleh konsumen dengan biaya produksi dan harga yang cukup terjangkau. Seiring dengan berkembangnya teknologi, saat ini sudah banyak tersedia kain organik yang dikombinasikan dengan bahan sintesis sehingga menghasilkan varian baru. Walaupun kain katun semuanya terlihat mirip, namun kain ini terdiri dari beberapa jenis yang mungkin belum diketahui. Berikut ini adalah beberapa jenis katun yang banyak digunakan dalam usaha konveksi baju

1. Katun Combed

Jenis bahan kain katun combed berasal dari serat kapas alami murni 100 persen tanpa bahan campuran lainnya. Ciri khas dari bahan katun combed adalah memiliki tekstur yang halus, nyaman, dingin, dan dapat menyerap keringat. Jadi bahan ini sangat nyaman dipakai dan cocok untuk pakaian di daerah tropis seperti di Indonesia.

Jenis bahan ini memiliki serat benang yang rata dan lebih halus sehingga penampilan pakaian dari bahan ini juga lebih halus, rapi, dan rata. Hal ini karena bahan katun combed telah melewati tahap yang panjang dalam proses pembuatannya. Dari tahap-tahap tersebut yang paling membedakan dengan katun lain adalah proses combing yang menyeleksi bulu-bulu ssisa. Jadi bahan katun ini semakin terkesan halus.

Katun combed yang beredar di pasaran terdiri dari beberapa jenis kain dilihat dari kerapatan benang atau gramasinya. Yang paling banyak dijumpai di pasaran biasanya adalah katun combed gramasi 30s, 24s, dan 20s. Tetapi beberapa perusahaan konveksi baju kadang memproduksi sendiri gramasi bahan katunnya dengan combed 40s, 32s, dan 28s atau yang lainnya. Tingkat kerapatan atau gramasi ini berpengaruh terhadap ketebalan kain. Pabrik bahan yang memproduksi kain katun biasanya membedakan gramasi kaos sesuai dengan permintaan pasar

2. Katun Carded

Hampir sama seperti katun combed, bahan kain ini berasal dari serat kapas yang alami 100 persen. Yang membedakan, bahan katun ini tidak melewati proses combing. Jadi bahan katun ini memiliki serat benang yang tingkat kehalusannya di bawah kain katun combed. Kain katun carded bisa disebut sebagai kain KW1 kain combed. Tekstur bahan dan hasil rajutan katun carded cenderung kurang rata dan kurang halus. Meskipun demikian, kain katun ini tetap termasuk salah satu bahan yang difavoritkan karena harganya lebih terjangkau daripada bahan katun combed. Jenis kain katun ini biasanya digunakan untuk produk pakaian atau kaos dengan segmen pasar kelas menengah misalnya kaos promosi, kaos oblong, seragam, dll.

3. Katun Tetteron

Seiring kemajuan teknologi, pengaruh perkembangan teknologi juga merambah ke sektor pengolahan bahan kain. Banyak bahan dari perpaduan polyester dan katun, salah satunya adalah bahan TC. Bahan yang satu ini. Bahan ini adalah campuran 65% kain polyester dan 35% kain katun. Karakteristik kain TC adalah tahan kusut dan lebih elastis. Tetapi bahan ini kurang mampu menyerap keringat sehingga sebenarnya kurang nyaman untuk dipakai sehari-hari. Biasanya bahan kaos tetteron digunakan untuk acara sekali pakai karena dapat menghemat anggaran belanja kaos

4. Katun Viscose

Hampir sama seperti kain TC, katun Viscose atau CVC merupakan bahan perpaduan antara kain katun dan kain sintesis polyester. Bahan kain ini merupakan campuran yang terdiri dari 45% polyester dan 55% katun. Bahan CVC memiliki karakter seperti baahan TC. Keunggulan dari bahan ini adalah memiliki tingkat shrinkage atau susut pola yang lebih kecil.

5. Katun Pique

Katun pique merupakan jenis kain katun yang berpori-pori. Yang membedakan katun pique dengan jenis katun lainnya adalah model  rajutannyaterasa dan juga berpori. Jadi tidak heran jika katun pique menjadi jenis kain yang banyak diminati dalam proses pembuatan kaos polo. Biasanya untuk membuat kaos polo menggunakan kerah jadi untuk pengganti rib yang sering digunakan pada kaos biasa.

Selain itu,kaos ini juga biasa disebut dengan katun lacoste. Faktanya, katun lacoste merupakan salah satu jenis katun pique. Katun pique ada yang berasal dari katun murni tetapi ada juga yang dicampur dengan polyester dan perpaduan keduanya. Jenis katun pique yang mengandung katun 100% rata-rata memiliki prosentase shrinkage yang tidak bisa diprediksi. Biasanya penyusutan terjadi saat pencucian pertama. Katun pique dari katun dapat menyerap keringat dengan baik sehingga lebih nyaman saat dipakai.

6. Katun Bambu

Bahan katun bambu adalah bahan kain model terbaru di industri konveksi baju. Serat kain bambu diketahui merupakan bahan kaos yang mempunyaai proses pengembangan tercerah. Kain ini juga sering disebut sebagai hasil revolusi kelima industri tekstil setelah wool, katun, kain lenan, dan sutera. Saat awal penemuannya kain katun bambu sering digunakan untuk bahan pembuat produk seperti kaos kaki, pakaian dalam, handuk, dasi, bed cover, dasi, dan bahkan popok bayi. Tetapi seiring dengan berkembangnya metode pengolahan, katun bambu saat ini semakin banyak digunakan untuk produksi kaos.

Proses Pembuatan Kaos Pada Usaha Konveksi

konveksi baju merupakan usaha konveksi yang saat ini banyak diminati karena pemasarannya yang luas, khususnya konveksi kaos. Dalam membuat kaos, ada beberapa proses yang harus dilakukan agar bahan kain lembaran menjadi pakaian atau kaos yang siap dipakai. Berikut ini adalah tahap proses pembuatan kaos konveksi

1. Pemilihan Bahan

Tahap pertama dalam proses produksi kaos konveksi adalah pemilihan bahan kaos. Bahan kaos yang biasa digunakan adalah cotton. Ada beberapa jenis bahan cotton, yang sering digunakan untuk kaos kualitas distro adalah jenis cotton combed. Selain cotton ada pula jenis bahan polyster. Pemilihan bahan kaos disesuaikan dengan kebutuhan atau bisa juga berdasarkan pemesanan.

2, Desain

Pada pembuatan kaos, Kamu wajib untuk selalu melihat minat pasar mengenai desain –desain kaos yang diminati. Pembuatan desain kaos dilakukan oleh bagian khusus desain. Selain dibuat bagian desain, ada pula pelanggan yang sudah membawa desain sendiri. Desain perlu dikonfirmasi lebih dulu kepada pelanggan sebelum memulai tahap penyablonan.

3. Memilih Ukuran

Kaos yang diproduksi oleh perusahaan konveksi baju tentunya memiliki ukuran yang berbeda-beda. Dalam standar pola kaos terdiri dari beberapa ukuran meliputi S, M, L, XL, dan XXL. Selain itu ada pula ukuran free size untuk keperluan produksi massal. Ukuran ini tentunya dipilih sesuai permintaan pelanggan.

4. Tahap Pemotongan

Tahap pemotongan kain juga disebut dengan cutting. Pemotongan kain ini dilakukan menggunakan bantuan mesin potong kain atau mesin cutting

5. Penyablonan

Setelah bahan kain dipotong menjadi pola, langkah selanjutnya adalah menyablon kaos tersebut. Penyablonan dapat dilakukan pada bagian khusus sablon atau juga bisa menggunakan jasa tukang sablon jika jasa konveksi baju tidak bisa menyablon sendiri. Pastikan untuk memilih tukang sablon dengan kualitas sablon dan keahlian yang sudha mumpuni.

6. Penjahitan

Setelah pola kain kaos disablon, tahap berikutnya adalah menjahit kain. Penjahitan ini dilakukan secara khusus oleh bagian penjahitan. Tahap ini dilakukan dengan bantuan beberapa mesin seperti mesin obras, mesin jahit, mesin overdeck, dll. Penggunaan mesin ini disesuaikan dengan bagian kaos yang dijahit misalnya penjahitan krah dalam tidak sama dengan penjahitanlengan dan jenis jahitan yang dikehendaki

7. Finishing

Setelah proses penjahitan selesai dilakukaan, langkah berikutnya adalah tahap finishing. Dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan hasil produksi jahitan kaos misalnya membersihkan kaos, merapikan benang, dan memotong benang-benang yang mengganggu serta tahap quality control atau pengecekan kualitas. Jadi kaos yang telah lolosdari tahap finishing merupakan kaos yang berkualitas dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

8. Pengemasan

Tahap akhir produksi konveksi baju adalah tahap packing atau pengemasan. Proses akhir ini dapat dilakukan dengan berbagai macam kemasan. Kemasan yang banyak digunakan adalah kemasan plastik bening karena lebih ekonomis dan praktis

Itulah tahap-tahap untuk pembuatan kaos mulai dari tahap pemilihan bahan sampai proses pengemasan. Tahap produksi konveksi baju kaos ini dilakukan menurut tahap-tahap di mana setiap tahap membutuhkan keterampilan khusus. Oleh sebab itu ketika Kamu ingin mendirikan usaha konveksi, pastikan untuk memilih karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk setiap proses koveksi tersebut. Jadi setiap tahap produksi akan dikerjakan dengan maksimal

Jenis Sablon Untuk Kaos

Pada usaha konveksi baju kaos, tentu Kamu akan sering berurusan dengan kegiatan sablon karena kebanyakan kaos yang dipesan memerlukan desain tertentu di mana desain seperti gambar atau tulisan dapat disematkan pada kaos dengan cara disablon. Memilih sablon terbaik yang awet dan tahan lama tentu bukan hal yang mudah, khususnya jika dihadapkan pada berbagai  pilihan yang ada biasanya justru akan menjadi kebingungan.

Kehadiran sablon pada kaos merupakan hal yang penting karena dapat menjadi ciri khas dari kaos tersebut. Sampai saat ini permintaan kaos sablon dari usaha konveksi baju selalu diminati dan terus mengalami peningkatan.  Oleh sebab itu pemilik usaha konveksi wajib untuk mengetahui apa saja jenis sablon untuk usaha konveksi baju sehingga dapat mengenali karakteristik dan ciri-ciri suatu jenis tinta sablon dan jenis serta warna kaos yang tepat untuk jenis sablon tersebut.

Hal ini perlu diperhatikan karena setiap tinta sablon sudah memiliki kekhasan masing-masing ketika menempel di suatu bahan. Jadi jika ada ketikdakcocokan justru hasilnya akan terlihat kurang tepat atau bahkan jelek. Di sisi lain, warna memiliki pengaruh yang tidak kalah penting karena tinta sablon dapat memberikan efek warna tertentu dan memiliki warna khas sehingga jika ditempelkan ke warna dasar kaos yang kurang sesuai justru hasilnya akan kurang maksimal.

Bahan kaos yang cocok untuk sablon adalah  katun combed, katun kardet, spandex, dan katun bambu. Jenis bahan tersebut dapat memberikan hasil sablon yang maksimal. Untuk memudahkan pemilik usaha konveksi baju memilih sablon jenis terbaik, berikut ini beberapa jenis tinta sablon yang dapat digunakan pada kaos agar tetap awet dan tidak cepat lepas, retak, atau rusak. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya

1. Sablon Rubber

Sablon rubber memiliki tingkat lekat yang baik untuk bahan kaos dan memiliki sifat yang elastis. Hal ini membuat sablon rubber menjadi salah satu jenis sablon yang paling banyak digunakan. Selain itu, bahan tinta sablon rubber juga ditawarkan dengan harga yang cukup terjangkau.

2. Sablon Plastisol

Jenis sabun plastisol dapat memberikan efek warna yang cerah dan hadir dalam berbagai macam pilihan tinta sehingga dapat disesuaikan dengan warna kaos. Bahkan sablon plastisol saat ini telah menjadi sablon untuk produk berstandar internasional. Jadi, jenis sablon ini patut menjadi sablon terbaik untuk dicoba. Walaupun demikian, sablon ini tetap memiliki kelemahan yaitu tidak tahan panas. Jadi sablon dapat terkelupas jika terkena panas. Untuk itu, kaos dengan sablon jenis plastisol sebaiknya jangan disetrika secara langsung pada permukaannya tetapi disetrika di bagian dalam kaos tersebut

3. Sablon DTG

Jenis sablon ini juga sering disebut dengan metode print DTG. Alasannya, untuk melakukan sablon DTG ini perlu menggunakan printer khusus seperti melakukan pencetakan pada kertas. Karena memakai printer, maka tidak ada batas warna untuk kaos yang hendak dibuat, tidak seperti metode sablon lainnya. Sablon kaos DTG biasanya tidak perlu minimal order dan dapat membuat kaos satuan

4. Sablon Flocking

Jenis sablon ini dapat memberikan efek flock atau bulu-bulu halus pada bagian permukaannya seperti beludru. Selain itu, sablon ini juga tidak memakai tinta tetapi menggunakan bubuk atau serbuk pewarna

5. Sablon Jenis Glow In The Dark

Sesuai dengan namanya, sablon ini adalah jenis sablon yang bisa menyala dalam gelap. Bahan utama tinta sablon ini menggunakan fosfor dan termasuk jenis sablon terbaik jika dilihat dari segi keawetannya.

6. Sablon Discharge

Sablon jenis yang satu ini tergolong awet dan juga unik karena jenis sablon ini dapat meresap ke dalam kain. Jadi dapat mengubah warna benang pada kaos tersebut. Saat menggunakan jenis sablon ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni kualitas warna yang dapat menurun tingkat kecerahannya ketika sablon meresap. Sablon ini kurang cocok digunakan untuk beberapa jenis warna kaos seperti hijau, ungu, dan biru. Selain itu, sablon ini juga kurang cocok digunakan untuk beberapa jenis kaos.

7. Sablon High Density

Jenis sablon ini adalah perpaduan antara Straight Up Gloss atau tinta sablon transparan dengan tinta sablon plastisol yang ditumpuk di bagian atasnya. Jadi sablon yang dihasilkan memiliki efek timbul yang dapat bertahan lama.

8. Sablon Foil

Jenis sablon ini memanfaatkan lapisan kertas foil atau kertas logam. Jenis sablon ini mampu memberikan efek warna perak atau emas yang mengkilat sehingga tepat digunakan jika Anda menghendaki hasil yang mengkilap. Selain itu, jenis sablon ini juga awet dan tahan lama

9. Sablon Foam atau Puff

Jenis sablon foam juga dapat menghasilkan efek timbul seperti sablon high density dengan permukaan yang lembut seperti busa. Sablon ini dapat digunakan untuk semua bahan katun. Tetapi sablon ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak bisa mencetak warna gradasi dan tidak dapat disetrika secara langsung.

10. Sablon Pigmen

Jenis sablon ini walaupun pamornya sudah turun tetap banyak digunakan dan banyak dipakai, khsusunya jika dipadukan dengan kaos yang berwarna terang atau cerah. Jenis sablon ini cenderung kaku dan tidak terlalu elastis. Selain itu pada saat luntur dapat menyisakan bekas di kaos.

11. Sablon Glitter

Jenis sablon ini adalah sablon yang akan memberikan efek glitter pada warna yang dihasilkan dan termasuk salah satu sablon terbaik karena awet dan tahan lama

12. Sablon Kaviar

Sablon jenis kaviar ini dapat menghasilkan efek timbil seperti butiran-butiran atau bercak-bercak yang tidak beraturan di bagian permukaannya. Jika dipadukan dengan desain yang sesuai mampu menghasilkan kaos yang keren dan mewah saat dipakai.

13. Sablon Chromicolor

Jenis sablon ini mampu memberikan efek warna yang cerah. Ketika sablon ini diusap akan terlihat menghilang tetapi warnanya akan kembali seperti semula beberapa saat kemudian. Jadi sablon ini juga termasuk jenis sablon terbaik dan awet digunakan

14. Sablon Thermoflex

Ini adalah sablon yang memakai material cutting dan juga thermo transfer paper. Sablon ini dapat menghasilkan warna yang lebih solid dan terang jika dibandingkan dengan beberapa jenis tinta sablon pada umumnya. Yang menarik, sablon ini juga dapat dibentuk menjadi timbul sesuai dengan keinginan.

15. Sablon Photopia

Jenis sablon ini menggunakan konsep yang hampir sama seperti sablon Glow in the Dark. Yang membedakan sablon ini adalah warnanya bisa berubah-ubah sesuai dengan tingkat cahaya yang diterima seperti bunglon. Memang, dari segi harga sablon ini sangat mahal dan masih langka di Indonesia.

16. Sablon Polyflex

Sablon polyflex menggunakan bahan semacam stiker vinyl dan dapat menghasilkan warna yang cerah serta detail. Selain itu, bahan ini juga awet dan tahan lama. Tetapi sablon ini tidak dapat menghasilkan warna gradasi dan tidak dapat disetrika secara langsung karena akan rusak jika terkena panas

17. Sablon Reflektif

Hampir sama seperti sablon photopia dan glow in the dark, jenis sablon ini adalah sablon yang mampu menghasilkan efek menyala dan berkilau justru ketika terkena cahaya entah cahaya dari sinar lampu atau sinar matahari dan termasuk salah satu jenis sablon yang awet dan tahan lama.

18. Sablon Asphalt

Sesuai dengan namanya, jenis sablon ini memiliki warna dan tekstur yang hampir sama seperti aspal jalan. Sablon ini mampu memberikan efek timbul ketika digunakan dan tahan lama. Walaupun demikian, warna yang tersedia untuk sablon ini sangat terbatas karena hanya ada 1 warna. Oleh sebab itu, sablon asphalt tidak terlalu diminati di industri konveksi baju.

19. Sablon Plasticharge

Untuk sablon jenis sablon plasticharge menggunakan bahan dasar minyak dari campuran plastisol dan discharge. Sablon ini dapat menghasilkan desain dan kualitas gambar dengan warna yang tajam. Selain itu, Kamu juga dapat mengaplikasikan sablon ini untuk berbagai warna kaos dan tergolong awet serta tahan lama.

Selain jenis-jenis sablon di atas, sebenarnya masih ada banyak lagi jenis sablon lainnya yang dapat digunakan dalam industri konveksi baju atau garmen. Namun jenis sablon di atas merupakan jenis yang paling banyak digunakan.

Beberapa jenis sablon tersebut memang dapat memberikan kualitas hasil yang kurang baik karena keseluruhan proses sablon sangat tergantung dari kualitas material atau tinta sablon yang digunakan. Kualitas kaos sebagai media untuk hasil sablon juga memiliki pengaruh yang penting. Tinta dengan kualitas kurang baik dapat memberikan hasil yang kurang memuaskan. Demikian halnya dengan pemilihan kaos polos yang kurang sesuai dengan jenis tinta dapat mengurangi tingkat keawetan sablon sehingga sangat disayangkan jika terjadi hal seperti ini.

Demikian sedikit informasi mengenai hal-hal yang perlu diketahui oleh para pengusaha konveksi baju. Dengan mengetahui hal-hal di atas, tentu bekal untuk memulai usaha konveksi baju akan semakin banyak sehingga usaha yang dilakukan dapat berjalan lancar.

 

 

No Comments

Post A Comment